PERANAN PEMUDA DALAM MEMBAWA DAKWAH ISLAM
Oleh : Okki Santoso / PA 4
Jiwa yang muda lahir dari semangat yang kental, keperwiraan yang
sejagat serta keinginan yang membuak-buak. Jiwa muda adalah jiwa keberanian,
jiwa kesatuan dan juga jiwa pengharapan. Rugilah jika anda muda pada lahirnya
tetapi tua dari segi semangat dan pemikiran.
Dalam hal ini, Imam Hassan Al Banna telah mengariskan 4 rukun
pemuda yaitu:
1. Iman,
2. Ikhlas,
3. Hammasah,
4. Amal.
Pemuda Harapan Islam
Al-Quran banyak
mengisahkan perjuangan para Nabi dan Rasul yang kesemuanya adalah orang-orang
terpilih daripada kalangan pemuda yang berusia sekitar empat puluhan. Bahkan
ada diantara mereka yang telah diberi kemampuan untuk berdebat dan berdialog
sebelum umurnya genap 18 tahun.
Berkata Ibnu Abbas
r.a. “Tak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia dipilih di
kalangan pemuda sahaja (yakni 30 - 40 tahun). Begitu pula tidak seorang ‘Alim
pun yang diberi ilmu, melainkan ia hanya dari kalangan pemuda”.
Tentang Nabi
Ibrahim, Al-Quran lebih jauh menceritakan bahawa beliau telah berdebat dengan
kaumnya, menentang peribadatan mereka kepada patung-patung.
Saat itu beliau belum
dewasa. Allah S.W.T berfirman :
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَهِيمَ رُشْدَهُ
مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَـلِمِينَ ﴿51﴾ إِذْ قَالَ لاًّبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَـذِهِ
التَّمَـثِيلُ الَّتِى أَنتُمْ لَهَا عَـكِفُونَ ﴿52﴾ قَالُواْ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا
عَـبِدِينَ ﴿53﴾ قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ
أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَـلٍ مُّبِينٍ ﴿54﴾ قَالُوا أَجِئْتَنَا بِالْحَقِّ أَمْ أَنتَ مِنَ
اللَّـعِبِينَ ﴿55﴾ قَالَ بَل رَّبُّكُمْ
رَبُّ السَّمَـوَتِ وَالاٌّرْضِ الَّذِى فطَرَهُنَّ وَأَنَاْ عَلَى ذلِكُمْ مِّنَ
الشَّـهِدِينَ ﴿56﴾. ( الأنبياء : 51-56 )
Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepada Ibrahim kepandaian sejak dahulu (sebelum mencapai
remajanya) dan kami kenal kemahirannya. Ketika dia berkata: Sungguh
kalian dan bapak-bapak kalian dalam kesesatan yang nyata. Mereka menjawab:
Apakah engkau membawa kebenaran kepada kami, ataukah engkau seorang
yang bermain-main saja? Dia berkata: Tidak! Tuhan kamu adalah yang
memiliki langit dan bumi yang diciptakan oleh-Nya; dan aku termasuk
orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu” (Qs. Al
Anbiyaa: 51-56).
Junjungan kita Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul tatkala baginda
berumur 40 tahun. Pengikut-pengikut baginda pada generasi pertama kebanyakannya
juga dari pada kalangan pemuda, bahkan ada yang masih kecil.
Pemuda seperti itulah
yang sanggup memikul beban dakwah serta menghadapi
berbagai cobaan dengan penuh kesabaran. Allah SWT berfirman: “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman
bersama beliau, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan merekalah
orang -orang yang memperoleh berbagai kebaikan dan merekalah
orang-oang yang beruntung .(QS At Taubah: 88)
Selanjutnya bagaimana peranan pemuda dalam mengembangkan da’wah islamiyah ?. Kita sebagai pemuda muslim wajib berperan dalam pengembangan dakwah
islam, karena tonggak penggerak akan kemajuan islam ada dipundak para pemuda
islam dengan segenap kemampuan serta pengorbanannya.
Salah satu peran yang dapat kaum muda muslim lakukan dalam
perannya meneruskan risalah rasulullah adalah dengan berdakwah. Dakwah
diartikan sebagai proses mengajak, yang
tentunya mengajak pada hal yang positif. Adapun cara mengajak atau cara
berdakwah yang dimaksud sangatlah beragam baik lewat mimbar dengan pengajian-pengajian,
majelis ta’lim serta dalam pengembangan (IPTEK). karena prosesi dakwah
sangatlah dinamis.
Dakwah Islam Masa Kini
Perbedaan antara dakwah Islam di masa kini
dengan masa dahulu antara lain, adanya tantangan yang lebih kompleks dan
pemahaman ummat terhadap Islam berada pada titik terlemah. Dulu Rosulullah SAW
dan para sahabat hanya menghadapi kaum musyrikin Quraisy, ahli kitab(Yahudi
Madinah, Nasrani Najran, dan Nasrani Rumawi), dan Majusi Persia.
0 komentar:
Posting Komentar