HERMENEUTIKA;
TANTANGAN TERHADAP KONSEP WAHYU DAN TAFSIR
TANTANGAN TERHADAP KONSEP WAHYU DAN TAFSIR
Oleh: Deki Ridho Anggara/TF 4
Akar Masalah:
1.
Kekaguman
kepada Barat yang Superior; dianggap episode tertinggi dari puncak peradaban manusia.
2.
Di
Barat yg berlaku adalah Civil Society; masyarakat sipil, yg diatur oleh aturan manusia
dan menolak intervensi Tuhan dan agama.
3.
Di
Islam, konsep Civil Society yang Sekular, tidak ditemukan. Sedangkan Islam
harus ikut partisipasi dan integrasi dalam globalisasi. Memberi justifikasi
Islam atas konsep sosial Barat.
4.
Upaya
gampangnya; memBarat kan dan meliberal kan Islam.
5.
Caranya;
membaca, menafsir, dan menganalisa Islam dan sumbernya dengan metode dan teori-teori ilmu humaniora Barat.
Liberalisasi Studi Al-Qur’an, Tantangan Terhadap Konsep Wahyu
a.
Humanisme b. Rasionalisme c. Historisitas
A.
HUMANISASI àDesakralisasi Al-Qur’an
1.
Al-qur’an sebagai teks bahasa
2.
Alquran adalah produk budaya arab
3.
Alquran terbuka terhadap pluralitas pemahaman
4.
Alquran telah keluar dari otoritas pembicara dan masuk ke dalam otoritas pembaca
B.
RASIONALISASI àDekonstruksi Konsep Al-Qur’an
mekanismenya àmenjadikan metode & teori humaniora dan
cultural studies sebagai framework studi alquran. àhasilnya: mengubah konsep wahyu & ada distorsi
teks dan sejarah spt bible à al-qur’an = teks kitab suci agama lain
C.
HISTORISITAS
Tujuan
kritis:
1.
Menjebol
akidah bahwa alquran adalah
sumber dari segala sumber hukum (al-hakimiyah)” à dekonstruksi & deformalisasi syari’ah
2.
Mengaitkan ayat alqur’an dengan situasi
lingkungan dan zamannya, serta konteks-konteks sosio kultur yang berbeda
3.
Tidak berlaku lagi dalam kehidupan
sosial-politik-ekonomi-budaya umat, karena telah kehilangan patronase dan elan
vital hukum saat ia diturunkan.”
SERUAN KAUM LIBERAL
“Islam ingin ditafsirkan dan dihadirkan secara liberal-progresif
dengan metode ‘HERMENEUTIK’, yakni metode penafsiran dan interpretasi
terhadap teks, konteks dan realitas…Pilihan terhadap metode ini merupakan
pilihan sadar yang secara instrinsik built-in di kalangan Islam Liberal sebagai
metode untuk membantu usaha penafsiran dan interpretasi. “
WACANA HERMENEUTIKA DALAM STUDI AL-QUR’AN
1.
TREND
v Sebagai Mitra Tafsir (Aksin Wijaya)
v Sebagai Pendekatan Baru (M. Amin Abdullah)
v Sebagai Pengganti Ilmu Tafsir (Zainal Abidin)
2.
REASONING
v Al-Quran adalah Refleksi dari dan Respon atas kondisi sosial Arab
abad-7 yg primitif - patriarkis
v Ulumul Quran tdk punya variabel kontekstualisasi
v Ilmu Tafsir klasik Memberhalakan Teks dan Mengabaikan Realitas
v Memaksakan prinsip universalitas Al-Quran ke dalam konteks apapun;
tekstualis dan literalis
v Menyebabkan Status Quo dan kemerosotan umat di smw bid.
Penelitian Litbang Departemen Agama tentang
Perkembangan Paham Liberal di Indonesia
“Al-Qur’an bukan lagi dianggap sebagai wahyu suci dari Allah swt. kepada
Muhammad saw., melainkan merupakan produk budaya (muntaj tsaqafi)
sebagaimana yang digulirkan oleh Nasr Hamid Abu Zayd. Metode tafsir yang
digunakan adalah hermeneutika, karena metode tafsir konvensional dianggap sudah
tidak sesuai dengan zaman. Amin Abdullah mengatakan bahwa sebagian tafsir dan
ilmu penafsiran yang diwarisi umat Islam selama ini dianggap telah
melanggengkan status quo dan kemerosotan umat Islam secara moral,
politik, dan budaya. Hermeneutika kini sudah menjadi kurikulum resmi di UIN/
IAIN/ STAIN seluruh Indonesia. Bahkan, di Perguruan Tinggi Islam di Nusantara
ini, hermeneutika makin digemari.” (14 November 2006).
HERMENEUTIKA SOLUSI LIBERAL
Hermeneutika bagi kaum liberal adalah keniscayaan dan satu-satunya
pilihan sebagai solusi utk menjembatani kebuntuan dan krisis ‘ulumul qur’an dan
tafsir klasik yang sudah tidak relevan lagi dengan konteks dan semangat zaman
yang terus berubah.
Karakter Dasar Hermeneutika
v Membaca & memahami agama/kitab
suci dengan cara menundukkannya dalam ruang
sejarah, bahasa dan budaya yg terbatas.
v Ia tidak sejalan dg
konsep tafsir/takwil Islam.
v dikembangkan oleh peradaban Barat
MENGAPA
KRITIK HERMENEUTIKA?
HERMENEUTIKA
à DAPAT MENJADI ‘BULDOSER’ PALING EFEKTIF DLM PROGRAM
SEKULARISASI – LIBERALISASI STUDI ISLAM &
QURAN à MASYARAKAT MUSLIM YG SEKULER
& LIBERAL .
Salah satu Tujuan Hermeneutika dalam Kajian Al-Quran
v Menggusur dan mengkooptasi ajaran2 Islam
yang baku & permanen (Tsawabit)
v Kompatibel dgn pandangan hidup dan nilai2 moderenitas Barat sekuler.
Kerancuan Definisi:
Nasr Hamid dalam wawancaranya mengatakan bahwa:
"Hermeneutik dalam bahasa Arab adalah takwil. Takwil adalah
metode yang sangat-sangat Islami untuk memahami Al-Qur'an. Tidak peduli Anda
Sunni, Syiah, atau apa, Anda perlu menginterpretasi Al-Qur'an. Hermeneutik
adalah teori untuk menginterpretasi Al-Qur'an."
1.
Pada
awalnya digunakan untuk mengkritisi bibel ß bibel dianggap
bermasalah dlm kewibawaan yg keasliannya
(hermeneutik à menyamarkan kedudukan teks kitab suci)
2.
Kosa
kata dlm kitab suci dianggap permisif utk disusupi berbagai dugaan, pembacaan
subjektif & relatifitas sejarah.(
mengesampingkan kemapanan bahasa & susunan makna dlm bahasa (semantic
structures))
3.
Pemisahan
makna antara yg normatif & yg historis di
satu sisi, & menempatkan kebenaran sec.
Kondisional menurut budaya & jangka historis
tertentu à paham sekuler.
Unsur-unsur Ketidakcocokan
- Pada
awalnya digunakan untuk mengkritisi BIBEL ß BIBEL dianggap bermasalah dlm kewibawaan
yg keasliannya HERMENEUTIK à MENYAMARKAN KEDUDUKAN TEKS
KITAB SUCI .
- Kosa kata dlm kitab suci dianggap permisif utk disusupi berbagai dugaan, pembacaan
subjektif & relatifitas sejarah. Mengesampingkan kemapanan bahasa & susunan makna dlm bahasa (semantic structures) .
- Pemisahan
makna antara yg normatif & yg historis di satu sisi, & menempatkan kebenaran sec. kondisional menurut budaya & jangka historis tertentu à paham sekuler!!
DEKONSTRUKSI WAHYU DAN MUSHAF
Nasr Hamid Abu Zaid (Liberal Mesir)
v “al-Qur`an adalah Produk
Sejarah”
v “al-Qur`an adalah Bahasa
Manusia”
Mohammed Arkoun (Liberal Aljazair)
v “wahyu hanya
dapat diketahui oleh manusia melalui “edisi dunia” (editions terrestres) yang telah mengalami modifikasi, revisi dan substitusi”
Fazlurrahman (Liberal Pakistan)
v Penganut hermeneutika; Tafsir Quran klasik bersifat tradisional à Tidak up-date à hermeneutika ‘gerak ganda’.
v menolak poligami, hukuman potong tangan, bunga bank sebagai riba.
KONSEP DASAR AL-QUR’AN
v Al-qur’an bukan teks
v Al-qur’an bukan teks budaya
v Al-qur’an bukan teks bahasa
v Al-qur’an bukan teks historis
v Al-qur’an bukan teks manusiawi
Perbandingan Al-Quran dan Bible
Al-Qur’an:
v Teks Wahyu
v Final & Otentik
v Tafsir Makna Teks
v Universal
Bible :
v Teks Manusiawi + Inspirasi Tuhan
v Personal & Konteks Budaya
v Tafsir Kontekstualisasi
v Lokal Temporal & Relatif
POIN-POIN PERBEDAAN TA’WIL DENGAN HERMENEUTIKA
Ta’wil
- Tunduk
pada kesucian dan keilahian sumber teks
- Ada
tingkatan jenis lafaz à -Zahir (menerima takwil)-Nash (yg
tdk menerima )
- Orientasi
kpd makna yg tetap kec. Ada dalil lain
- Cara
mempertahankan norma keimanan
dasar2 agama
Hermeneutika
- Teks sbg
fenomena bahasa yg profan
- Semua
jenis teks sama, yg membedakan a.d makna & signifikasi
- Reorientasi
dr makna kpd pemahaman yg setiap saat berubah sesuai perkembangan realitas
dan kondisi
- Metode
mengosongkan teks agama dr ruh (ajaran dasar)
PERBANDINGAN HERMENEUTIKA & TAFSIR
Hermeneutika
v Relativisme à
semua tafsir relatif, tak ada yg mutlak benar.
v Skeptisisme à
meragukan kebenaran al-qur’an.
v Desakralisasi à
al-qur’an kitab biasa tdk suci.
v Anti dogma-otoritas à siapapun berhak menafsirkan al-qur’an.
v Siklus hermeneutik à
makna selalu berubah.
Tafsir
v Tafsir ada yang qoth’i (mutlak benar) & yg zhonni (yakin
benar).
v Yakin terhadap kebenaran al-qur’an à otentik dan final dr allah swt.
v Al-qur’an sakral à
mulia dan penuh mukjizat.
v Otoritas moderat à
mufasir yg qualified berhak menafsirkan.
v Makna al-qur’an statis à pemahaman mufasir terbatas.
METODOLOGI TAFSIR AL-QURAN ALA ULIL cs à HUMANIS- SEKULER
Menurut Ulil Cs,
ada 3 kerapuhan dalam metodologi tafsir klasik
- Memandang
negatif kemampuan akal public dalam menyulih
bahkan menganulir ketentuan-ketentuan legal-formalistik di dalam Islam yg
tidak lagi relevan.
- Tidak menghiraukan kemampuan manusia di dalam merumuskan
konsep kemaslahatan .
- Pemberhalaaan
teks dan pengabaian realitas merupakan ciri umum dari metodologi lama; Aktifitas ijtihad selalu digerakkan di
dalam areal teks à ilegal bila tdk
berkulminasi pada teks.
Kaidah-kaidah
Tafsir Liberal
- al-‘ibrah
bil maqashid la bil alfazh (Yang
penting adalah tujuan bukan redaksi/sarana), cth: Hukum Potong Tangan (Hadd Sariqoh) à tdk perlu lagi, bisa dg bentuk sanksi
lain, memiliki efek jera yg sama.
- jawaz
naskh an-nushush (al-juz’iyyah) bil mashlahah , (Boleh menghapus teks2 partikular dg dalih maslahat kontemporer), cth: Kawin Beda Agama à Halal
krn alasan HAM dan Pluralisme Agama
- tanqih
an-nushush bi ‘aql al-mujatama’ yajuz (Boleh menyortir dan mengedit teks dengan
rasionalitas publik), cth :
Batasan Aurat Wanita Muslimah à fleksibel dan Jilbab tidak wajib, asal
memenuhi kepantasan umum (public decency).
Dekonstruksi Syariah Berkedok Teori Kemaslahatan & Maqashid
v kaum liberal berani menganulir teks2 syariah
atas nama pemenuhan kemaslahatan manusia !!!
v seakan-akan syariah hadir untuk merampas kemaslahatan manusia
v Klaim mereka à tidak
bermaksud merobohkan syariah, melainkan hendak menjaga maqashid &
substansinya, tanpa harus terikat dgn bentuk
formalnya, ???
Dekonstruksi Syariah Berkedok Teori Kemaslahatan & Maqashid
(Cont.)
- Mereka hendak
membatalkan & merobohkan
seluruh bangunan fikih & ilmu
ushul fikih.
- Mencukupkan
diri dengan konsep maqashid yg cenderung sekuler.
- justifikasi
semua produk Mencukupkan diri dengan konsep
maqashid yg cenderung sekulerhukum dan peradaban Barat modern dan postmo.
- Semuanya
bisa dibenarkan atas nama maqashid syariah à Menghancurkan hukum2 syariah atas nama syariah itu sendiri.
PENGARUH FILSAFAT HUMANISME SEKULER DALAM
STUDI AL-QUR’AN
- Humanism à “A system of thought that considers that
solving human problems with the help of the reason, is more important than
religious beliefs. It emphasizes the fact that the basic nature of human
being is good”
(Oxford Advanced Learner’s, p.635)
2.
Humanisme
à ideologi yg mengagungkan & memberhalakan human
interest (kepentingan manusia), melebihi kepentingan apa pun.
- Manusia lebih penting dari agama; sikap
manusiawi seakan menjadi lebih mulia daripada sikap religius .
IMPLIKASI PAHAM INI:
v Aplikasi dari paham humanisme ini à segala perkara yg merugikan
kepentingan manusia, membelenggu kebebasannya, serta membatasi
keinginan-keinginannya, harus ditolak jauh-jauh. Hak Allah swt untuk mencampuri kehidupan manusia jg harus ditolak!!
Apapun yg dianggap menjerat kebebasan manusia !! à termasuk aturan syar,I !
v Seorang humanis sejati akan memberi kebebasan penuh kpd diri dan
keluarganya. Termasuk kebebasan memilih agama, jalan hidup, orientasi seksual, transaksi bisnis yg haram, dll.
v Aplikasi dari paham humanisme ini à segala perkara yg merugikan
kepentingan manusia, membelenggu kebebasannya, serta membatasi
keinginan-keinginannya, harus ditolak jauh-jauh. Hak Allah swt untuk mencampuri kehidupan manusia jg harus ditolak!!
Apapun yg dianggap menjerat kebebasan manusia !! à termasuk aturan syar,I !
v Seorang humanis sejati akan memberi kebebasan penuh kpd diri dan
keluarganya. Termasuk kebebasan memilih agama, jalan hidup, orientasi seksual, transaksi bisnis yg haram, dll.
DAMPAK LIBERALISASI AL-QUR’AN; PEROMBAKAN
STRUKTUR DAN KONSEP DASAR IDEOLOGI ISLAM
- Pertama,
Konsep tentang wahyu atau nash Al-Qur’an; rekonstruksi sejarah Al-Qur’an
dan proyek mushaf edisi kritis à
tafsir kritis terhadap Al-Qur’an
- Kedua,
Konsep agama Islam pun telah berubah; Islam normative-ideal hilang dan
hanya tersisa Islam historis, HUKUM Islam
tak lagi absolute, ISLAM TIDAK UNIVERSAL
- Ketiga,
prototype muslim dan keberagamaan Islam yang baru. Yaitu Islam minus
syariah, Islam tanpa siyasah, Islam tanpa muamalat, Islam tanpa ruh, Islam
tanpa busana, Islam tanpa pendidikan dan jihad, alias Islam minimalis yang
cukup shalat.
DAMPAK LIBERALISASI AL-QUR’AN
v à
bukan pembaharuan Islam, sbb tidak kreatif dan inovatif, melainkan adopsi atau
duplikasi bulat-bulat tradisi dan konsep liberalisme keagamaan di Barat!
v Kesimpulan: bisa menyebabkan kekufuran pemikiran manusia...
Grand
strategi liberalisasi alqur’an itu adalah copy paste prinsip-prinsip
abad pencerahan barat yang menentang otoritas agama (kristen), institusi agama
(gereja) dan kaum agamawan (paus sebagai penguasa tafsir tunggal). Akibatnya
peradaban barat kristen berubah haluan:
v Dari berorientasi tuhan dan agama menjadi orientasi manusia dan
nilai-nilai kemanusiaan; pemicu filsafat humanisme untuk mencabut
otoritarianisme gereja di bidang spiritual manusia.
[oleh
kaum liberal islam diterjemahkan dalam proyek humanisasi teks à desakralisasi al-qur’an à kehancuran spiritualitas muslim].
v Dari bersandar kepada skripture/teks bible menjadi berorientasi akliah
dan observasi sains; pemicu rasionalisme (percaya thd kekuatan akal dan indra
manusia) untuk mencabut otoritarianisme gereja di bidang keilmuan dan sains.
[oleh
kaum liberal islam diwujudkan dalam proyek rasionalisasi teks à dekonstruksi al-qur’an à dikotomi agama dan sains].
v Dari berorientasi akhirat menjadi orientasi kehidupan dunia/jangka
pendek di bidang politik kemasyarakatan. Memicu faham sekularisme untuk
mencabut otoritarianisme gereja di bidang sosio kultur dan politik, dan menolak
aturan agama di ranah publik.
[oleh kaum liberal islam diwujudkan dalam
proyek historisitasi teks à deformalisasi islam à politik sekularisasi umat islam].
0 komentar:
Posting Komentar