Sejarah Perkembangan
Filsafat Ilmu
Oleh: A. Reza Hutama
Al faruqy
Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin Program Studi Aqidah Filsafat 4
Institut Studi Islam
Darussalam Gontor
A. Pengertian
Filsafat Ilmu
Filsafat
Ilmu adalah reperentasi realitas oleh para ilmuwan dengan jerih payahnya, dan dapat
dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan
filosofis ilmu pengetahuan.
Pertama,
sebagai disiplin ilmu, mempelajari Filsafat Ilmu berarti mempelajari secara
filosofis berbagai hal yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Filsafat Ilmu
merupakan sebuah disiplin ilmu yang tidak menarik bagi orang yang tidak
mengalami ketersinggungan dengan dunia keilmuan, lebih-lebih bagi mereka yang
tidak mempunyai kepekaan ilmiah dan cenderung pragmatis. Tetapi bagi mereka
yang membaca karya ilmiah, apalagi memanfaatkan temuan-temuan ilmiah, maka
mempelajari Filsafat Ilmu adalah sangat menarik, karena dengan begitu mereka
tidak hanya menerimanya secara mentah mentah (secara taqlid).
Kedua,
sebagai landasan filosofis bagi ilmu
pengetahuan. Sepanjang sejarah perkembangan ilmu, peran Filsafat Ilmu dalam
struktur bangunan keilmuan tidak bisa disangsikan, karena ia merupakan landasan
filosofis bagi tegaknya suatu ilmu. Maka, mustahil para ilmuan menafikan peran Filsafat
Ilmu dalam setiap kegiatan keilmuan.
Filsafat Ilmu tidak
hanya sebagai sarana (instrument) atau kerangka dalam proses penggalian
ilmu, tetapi juga memberikan kerangka pada taraf pra dan post kegiatan
keilmuan.
B. Sejarah Filsafat Ilmu
Menurut sejarahnya, pada
awalnya yang dimaksud dengan Filsafat Ilmu adalah filsafat sains. Namun pada
kenyataannya Filsafat Ilmu sebagai sebuah disiplin memiliki objek kajian yang
cukup luas yaitu baik natural sciences maupun social sciences
sampai yang tergolong dalam ilmu humanities, termasuk ilmu–ilmu keagaamaan dan
kebahasaan.
Dalam pandangan Filsafat
Ilmu, proses dan hasil keilmuan pada
jenis ilmu apapun, sangat ditentukan oleh landasan filosofis yang mendasarinya.
Landasan filosofis dimaksud adalah asumsi dasar, paradigma dan kerangka teori (theoretical
framework).
Dalam sejarah
perkembangan ilmu, ketiga hal ini memiliki keterkaitan tidak saja historis,
tetapi juga sistematis. Disebut demikian, karena suatu paradigma tertentu lahir
berdasarkan asumsi dasar tertentu, begitu pula teori tertentu bekerja tidak
keluar dari ‘wilayah’ paradigmanya.dari ketiganya mengambil bentuk kerucut,
dalam arti mulai dari yang umum ke yang lebih khusus.
Asumsi dasar proses
keilmuan diidentifikasikan oleh Filsafat Ilmu menjadi beberapa aliran
pemikiran, yang meliputi : rasionalisme, empirisme, kritisisme, dan
intuisionisme, sementara paradigma keilmuan (dalam tradisi sains )
meliputi : positivisme, neo-positivisme, konstruktifisme, dan teori kritis
(critical theory). Masing-masing paradigma tersebut bisa mencangkup
beberapa kerangka teori, yang secara serius dibangun dan ditawarkan oleh
seorang ilmuwan atau kelompok ilmuwan tertentu.
Dari sini bisa
dipahami, jika beberapa ilmu kemudian dapat diklasifikasikan menurut kesamaan
karakteristiknya, yakni atas dasar kesamaan teori atau paradigma, misalnya
seperti apa yang dilakukan Habermas, sebagaimana telah disampaikan diatas.
Filsafat Ilmu sebagai
bagian integral dari filsafat secara keseluruhan perkembangannya tidak bisa
dilepaskan dari sejarah perkembangan filsafat itu sendiri secara keseluruhan.
Menurut Lincoln Cuba, sebagai yang dikutip oleh Ali Abdul Azim, bahwa kita
mengenal tiga babakan perkembangan paradigma dalam Filsafat Ilmu di Barat yaitu
era prapositivisme, era positivisme dan era pasca modernisme. Era
prapositivisme adalah era paling panjang dalam sejarah Filsafat Ilmu yang
mencapai rentang waktu lebih dari dua ribu tahun.
Dalam uraian ini,
cenderung mengklasifikasi perkembangan Filsafat Ilmu berdasarkan ciri khas yang
mewarnai pada tiap fase perkembangan. Dari sejarah panjang filsafat, khususnya Filsafat
Ilmu, perkembangannya terbagi ke dalam empat fase sebagai berikut:
- Filsafat
Ilmu zaman kuno, yang dimulai sejak munculnya filsafat sampai dengan
munculnya Renaisance.
- Filsafat
Ilmu sejak munculnya Rennaisance sampai memasuki era positivism.
- Filsafat
Ilmu zaman modern, sejak era positivisme sampai akhir abad kesembilan
belas.
- Filsafat Ilmu era kontemporer yang merupakan perkembangan mutakhir, Filsafat Ilmu sejak awal abad kedua puluh sampai sekarang.
C. Penutup
Pokok
pembahasan dalam Filsafat Ilmu adalah sejarah perkembangan ilmu dan teknologi,
hakikat dan sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran. Di samping itu, Filsafat
Ilmu juga membahas persoalan objek, metode, dan tujuan ilmu. Yang tidak kalah
pentinganya adalah sarana ilmiah. Filsafat
Ilmu mengalami sejarah yang panjang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Perkembangan ilmu
pengetahuan tidak bisa lepas dari perkembangan pemikiran secara teoritis yaitu senantiasa
mengacu kepada peradaban Yunani .Oleh karena itu periodesasi perkembangan ilmu
disusun mulai dari peradaban Yunani kemudian diakhiri pada penemuan-penemuan
pada zaman kontemporer.
Diharapkan
perkembangan ilmu yang begitu spektakuler di satu sisi dan nilai-nilai moral
yang bersifat statis dan universal di sisi lain dapat dijadikan arah dalam
menuntun perkembangan ilmu selanjutnya. Sebab, tanpa adanya bimbingan moral
terhadap ilmu dikhawatirkan kehebatan ilmu dan tekhnologi tidak semakin menyejahterakan
manusia, tetapi justru merusak dan bahkan menghancurkan kehidupan mereka. Pada
saat ini tepat rasanya pesan ini disampaikan agar ilmu tidak “kebablasan”
dengan ilmu hanya untuk ilmu.
Demikianlah
pembahasan pengertian Filsafat Ilmu dan sejarahnya, mudah-mudahan mampu
menggugah kita untuk terus mencari, bertualang di dunia ilmu, dan akhirnya
memutuskan dengan berpedoman pada moralitas universal.
Daftar Pustaka
Muhammad Muslih,
Filsafat Ilmu ( Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu
Pengetahuan, Yogyakarta, Belukar, Cetakan ke 5, Agustus 2008.
Muhammad Muslih,
Pengantar Ilmu Filsafat, Darussalam University Press, Cetakan 1, Dzulhijjah
1429 / Desember 2008.
Prof.Dr.Amsal
Bakhtiar,M.A, Filsafat Ilmu, Rajawali Press, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, Cetakan ke-11, Januari 2012.
3 komentar:
bagus,,jdi tambhn ilmu nieh,,,
izin copas ya...
Perkembangannya ga dijelasin lengkap nih
joya shoes 873g9yfnmh934 afslappet,STØVLER,STÖVLAR,csizma,botas,gewoontjes,camminando,mode baskets,gehen,stiefel joya shoes 942e9nzwbq338
Posting Komentar